Maret 2013 saya dan istri mengunjungi China untuk yang pertama kali tepatnya kota Ghuangzhou untuk keperluan bisnis. banyak informasi yang saya kumpulkan sebelum berangkat baik informasi positif maupun negatif tentang negara China, salah satu info yang saya terima yaitu di China sulit sekali menemukan orang yang bisa berbahasa inggris. Alhasil saya melengkapi smartphone saya dengan aplikasi translator bahasa Mandarin. sebagian saya print agar bisa diperlihatkan pada saat yang penting misalnya kalimat "dimanakah restoran yang menyediakan makanan halal" atau "berapa harga barang ini" kemudian digunting dan di tempelkan di buku note saya, cukup konvensional tapi efektif dan efisien hehe..
Selain menghapalkan kata kata penting saya tidak bosan bosannya berdoa semoga di berikan kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan bisnis saya kali ini, salah satu doa saya adalah "Ya Allah pertemukanlah aku dengan orang yang tepat" Amin.
Singkat cerita tibalah saat nya meninggalkan Singapore karena untuk ke Guangzhou saya harus transit 10 jam di singapore (transit apa nginap ..? lama banget..) di bandara menuju pesawat tidak satupun saya temukan wajah melayu atau setidaknya menggunakan atribut atau bahasa yang menunjukkan ciri negara yang kubanggakan dan kucintai INDONESIA ..umumnya berbahasa mandari atau english..ya sudahlah,,dalam hati saya bergumam jangan khawatir.. kan tadi sudah do'a, Bismillah.
Saya dapat jatah duduk di bangku deretan tengah saya duduk ditengah istri saya dekat jendela disebelah kiri saya duduk pria setengah baya dengan wajah khas Tionghoa. Bapak tersebut senyum saya juga senyum, kemudian mengulurkan tangannya sambil berkata "Dari Jakarta ya?" saya kaget sambil teringat doa saya "Ya Allah pertemukanlah aku dengan orang yang tepat",
Mulailah percakapan kami ngalor ngidul selama 4 jam di pesawat. tidak lupa saya menggali informasi mengenai Ghuangzou,
Sesampainya di bandara Baiyun Ghuangzou jam 1 dini hari bapak Kiki, demikian nama bapak tadi, ternyata menawarkan diri menemani kami sampai ke hotel yang sudah saya booking tentunya saya terima dengan senang hati, karena jadwal saya chek in baru besok paginya jam 9 pagi, saya tidak bisa chek in malam itu juga, sedangkan saat itu semua kamar penuh sehingga malam ini kami harus bermalam dulu di hotel lain,
Jadilah kami harus nggeret koper mencari hotel ditengah malam di kota Guangzhou yang lumayan dingin karena taksi sudah jarang sekali , saya terbayang kalau seandainya saya harus sendirian geret koper nyari hotel, tengah malam di negara asing dengan bermodal bahasa tarzan, apa jadinya ?? ,syukurnya ada pak Kiki yang lancar berbahasa mandarin, akhirnya kami menemukan hotel untuk menginap malam itu, keesokan harinya barulah saya bisa masuk ke hotel yang sudah saya booking yaitu di kawasan Haizhu Square, yang buat saya kaget lagi biaya hotel saya tadi malam sudah dibayar lunas oleh Pak Kiki, dengan usaha paksa akhirnya pak Kiki mau menerima uang saya untuk mengganti biaya Hotel..weleh weleh,,ni orang kok baik banget,,
saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Kiki yang banyak membantu, Tuhan membantu saya melalui pak Kiki yang berdomisili di Cengkareng Jakarta beliau berprofesi sebagai pengusaha Pendingin Ruangan. sayangnya saya salah mencatat nomer Hp beliau saat hendak berpisah di hotel pagi itu. semoga bila Pak Kiki membaca tulisan saya ini bisa kontak lagi dengan saya.
Sampai sekarang bila menemukan sesuatu yang rasanya sulit saya selalu berdoa kemudian berdialog dengan diri saya dalam hati " Jangan Khawatir,,kan tadi sudah Do'a" Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi pembaca Mohon tinggalkan coment,